welcome

Jumat, 16 Desember 2011

Graffiti Art atau Vandalism


Graffiti dahulunya adalah dianggap seperti pedagang kaki lima yang hanya bisa merusak keindahan/pemandangan kota(VANDALISM)....tetapi di zaman sekarang ,,graffiti sudah dianggap sebagai KARYA SENI(ART)...

Sebenarnya...apakah graffiti itu art atau vandalism....??
Sebuah tanda tanya besar bagi orang yang belum menguasai apa arti graffiti...
di sini anda dapat mengetahi itu...!!

Dinding-dinding di sepanjang Jalan Tamblong yang semula putih bersih, kini sedikit berwarna. Kini, selain dipenuhi oleh "flyers" dan poster yang ditempel sembarangan, coretan-coretan jahil yang dibuat dengan cat semprot, juga mulai memenuhi dinding-dinding tersebut. Bikin mata orang-orang yang lalu lalang, mau nggak mau seperti tersihir untuk melihat atau sekadar melirik. Katanya sih, itu adalah graffiti, coretan yang dibuat untuk mengekspresikan kebebasan.

Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan), diartikan oleh wikipedia.org sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata. Graffiti yang banyak bertebaran di jalanan kota Bandung, masih sebatas coretan kata-kata yang merupakan identitas geng atau malah hanya berupa nama. "Itu masih bisa dikategorikan sebagai seni, walau mungkin pada levelnya berbeda, ya," ungkap Roy, seorang pelaku graffiti yang sempat belia temui ketika membuat satu graffiti di sebuah distro di bilangan Jalan Burangrang, Jumat (9/12).


Penggunaan cat semprot untuk bikin sebuah graffiti, sudah mulai dikenal di New York, akhir tahun 60-an. Coretan pertama dengan cat semprot, dilakukan pada sebuah kereta subway. Seorang bernama Taki yang tinggal di 183rd Street Washington Heights, selalu menuliskan namanya, entah itu di dalam kereta subway, atau di bagian luar dan dalam bis. Taki183, gitu bunyi tulisan yang ia buat menggunakan spidol. Taki ini seperti ingin nunjukkin identitas dirinya. 183 yang ia tulis setelah namanya, nunjukkin tempat tinggalnya.

Gara-gara coretannya tersebut, orang-orang di seluruh kota jadi kenal dengan Taki, lewat coretan-coretan misteriusnya. Di tahun 1971, mister Taki ini diinterview oleh sebuah majalah terbitan New York. Dari situlah, kepopuleran Taki diikuti oleh anak-anak seluruh New York. Anak-anak ini tertarik karena kepopuleran bisa diperoleh dengan hanya menuliskan identitas mereka --disebut juga tagging-- pada bus atau kereta yang melewati seluruh kota. Semakin banyak nama atau identitas seorang anak, sudah pasti ia akan semakin populer.

Setelah spidol, media yang kemudian biasa digunakan adalah cat semprot, yang dipakai untuk nge-bomb (istilah untuk menyemprot) bagian luar kereta. Karena semakin banyaknya orang-orang yang bikin tagging, nggak heran kalau setiap writers, pengen punya style sendiri. Dari situ, mereka nambahin warna-warna yang eyecatching, efek-efek khusus, bahkan mereka mencoba untuk menuliskan namanya lebih besar. Dengan bantuan cat semprot, pengerjaan graffiti ini lebih cepet beres.

Makanya, untuk mengantisipasi tagging yang mulai mewabah, pihak kepolisian setempat sampai melarang penjualan cat semprot pada anak-anak di bawah umur. Saking banyaknya pelaku graffiti, di Meksiko pun diberlakukan aturan serupa. Bahkan, setiap pembeli cat semprot harus menunjukkan identitas yang jelas dan menyertakan alasan untuk apa cat semprot itu digunakan.

"Bikin graffiti di public space itu seperti punya gengsi sendiri. Selain itu adrenalin bakal terpacu, karena takut dikejar polisi atau gangster," kenang Roy, yang pernah ke-gap sama gangster pas bikin graffiti di public space. Yup. Selalu public space yang menjadi sasaran para seniman jalanan ini untuk berkreasi. "Sebagian orang ada yang nganggep graffiti sebagai karya seni, tapi nggak sedikit juga yang bilang kalau coretan-coretan itu malah ngerusak," kata Radi, seorang mahasiswa seni lukis Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Jika graffiti ini dilakukan tanpa seizin pemilik tempat, perbuatan ini dapat dikategorikan sebagai tindakan vandal. Mungkin banyak di antara Belia yang belum tau apa itu arti vandalisme. Vandalisme bisa diartikan sebagai tindakan yang merusak properti orang lain. It means, graffiti atau mural yang dilakukan tanpa izin di tempat-tempat umum, bisa dikategorikan sebagai vandalisme. Sementara, banyak orang yang berpendapat, kalau graffiti di dinding-dinding jalan, masih lebih baik daripada dinding-dinding tersebut kotor, tidak terawat, dan penuh dengan tempelan flyers atau brosur-brosur yang nggak penting.

Kalau Belia lewat Jalan Siliwangi, mata terasa lebih segar karena ngeliat mural di sepanjang dinding jalan, pasti setuju kalau karya seni yang seperti itu bukan termasuk perbuatan vandal. "Iyalah. Soalnya mural di Siliwangi itu legal kok. Pihak Pemda, sekitar dua tahun lalu, pernah ngasih proyek itu buat kita," kata Yogie, yang bareng Radi, jadi konseptor pembuatan mural tersebut.

Mural yang berarti lukisan pada permukaan yang lebar, memang terasa lebih legal dibandingkan dengan graffiti yang berkesan liar. "Bedanya sih, mungkin hanya pada medianya aja ya. Kalau graffiti banyak pake cat semprot, sementara mural make cat tembok. Kalau nyeni atau nggaknya ya, tergantung yang liat. Nggak ada parameter khusus," lanjut Yogie.

Senada dengan Yogie, Roy pun bilang kalau bagus atau jelek itu relatif. "Susah sih, kalau mau bilang bagus atau jelek. Isi tulisan-tulisannya, mungkin dibilang jelek tapi malah keinget terus sama yang baca. Tapi graffiti di film Alexandria saya bilang butut, sementara orang lain mungkin bilang itu bagus," tandas Roy sembari memberi contoh.

Legal atau nggaknya sebuah karya di jalanan, bagi Roy yang juga lulusan FSRD ini, tetap dinilai sebagai sebuah karya. "Di Jogja, graffiti dan mural malah dilegalkan. Pemerintah setempat ngebolehin, bahkan menyediakan lahan untuk para street art berkarya. Sementara di Bandung, belum ada pelegalan seperti itu. Beda ceritanya kalau lu punya duit," katanya sedikit berapi-api.

Alih-alih sebagai tindakan vandal, graffiti, mural, tagging, dan sebagainya adalah merupakan kebebasan berekspresi. Tetapi, kebebasan berekspresi saat ini masih didominasi oleh kaum berduit, yang mampu membeli tempat untuk menumpahkan kreativitasnya. Sementara para seniman jalanan, mesti sembunyi-sembunyi atau malah kejar-kejaran dengan pihak aparat hanya untuk berkreasi. "Seniman yang jelas-jelas bikin karya di privat place aja sempat dibakar aparat, apalagi street art yang berkarya di public space," lanjut Roy.

Setiap seniman punya style masing-masing untuk mengekspresikan karyanya. Makanya, tidak sedikit seniman yang malah "bersaing" untuk bisa menciptakan karya bagus di tempat yang lebih lebar, misalnya, atau untuk meraih kepopuleran. Selain saingan, ada juga proses pembelajaran yang diturunkan dari seniman yang tergolong kelas senior kepada juniornya. "Yang baru belajar biasanya jadi kenek dulu. Kerjaannya masih sebatas ngewarnain, atau bantuin yang gampang. Seniornya, yang bikin sketsa di kertas dan di dinding," ujar Roy.

Proses bikin graffiti atau mural kurang lebih sama. Pertama, sketsa dibuat pada kertas, lalu kemudian sketsa tersebut dipindahkan ke dinding. "Yang lebih gampang sih, si sketsa udah "ditembakkin" pake proyektor, jadi nggak perlu bikin sketsa di tembok. Tapi, ya, gengsinya mungkin lebih turun kalau dibantu pake proyektor," kata Roy lagi.

Nggak sedikit duit yang dikeluarin untuk bikin satu graffiti atau mural. "Untuk bikin gambar di tembok yang berukuran sedang, bisa habis kira-kira dua puluh kaleng cat semprot. Sementara ini (garasi distro yang sedang dibuat graffiti-red) abis 40an kaleng," jelas Roy.

Sayang banget kan kalau hanya ngabisin cat semprot untuk tulisan-tulisan yang nggak ada maknanya, atau malah bikin sebel orang yang liat. Radi dan Yogie pun punya pendapat serupa. "Kalau mau bikin graffiti atau mural, mending sekalian yang edun, daripada hanya tulisan atau gambar yang teu kaharti."katanya.

Graffiti sampai kapan pun mungkin bakal jadi kontroversi. Di satu pihak bakal bilang kalau graffiti itu perbuatan vandal, tapi pihak yang lain mengartikan seni, kebebasan berekspresi. Lain halnya di Yogyakarta, yang setiap seniman bebas berkarya, pihak pemerintah pun nggak perlu repot-repot ngejar-ngejar seniman yang bandel. Karya yang nggak bikin sakit mata, lebih-lebih sakit hati, tentu bakal diapresiasi dengan baik oleh masyarakat. Kebebasan berekspresi bisa saja diredam, tapi nggak bisa dihentikan.*

it's my Style


Aliran atau gaya dalam graffiti cukup banyak, namun “tag” merupakan salah satu dasar yang harus dimiliki oleh para bomber. Tag merupakan gaya dalam menulis atau membuat gambar-gambar atau tulisan sehingga menarik, biasanya para bomber memiliki ciri khas masing-masing pada tag-nya tersebut. Selain tag ada pula yang disebut throw-up atau biasa disebut fill-in, ini adalah sebuah teknik menggambar dengan sangat cepat dengan menggunakan dua hingga tiga warna, di mana kecepatan menjadi tujuan utama dalam gaya yang satu ini.

Paling seru dalam graffiti ialah apa yang di sebut dengan wildstyle. Gaya ini adalah sebutan di mana seorang bomber dapat melakukan apa saja, baik itu dari segi desain atau pun pemilihan warna, dan karya yang paling ekstrim menjadi sesuatu yang paling menarik di sini. Para bomber pun saling menghasilkan karya-karya yang terkadang membuat seseorang harus memperhatikan dengan seksama maksud dan arti dari karya-karya mereka tersebut.

surfing ke blog tetangga eh saya dapet banyak info yang berkualitas dan lumayan buat nambahin postingan di blog DME
sumber 
http://graffiti-indonesia.blogspot.com/

Kebijakan Pemerintah

Di Amerika lah graffiti pertama kali ditemukan, karena semakin banyaknya bomber-bomber yang membom-bardir sudut-sudut kota di Amerika, akhirnya pemerintah mulai menyediakan sebuah lahan untuk para bomber mengekplorasikan karya-karya mereka. Di Philadelphia misalnya. Pada tahun 1984, Philadephia Anti-Graffiti Network (PAGN) yang tadinya sangat menentang seni ini akhirnya meciptakan sebuah program yang diberi nama Mural Arts Program. Program ini menyediakan tempat yang sangat layak, namun jika para bomber tersebut membuat graffiti di luar wilayah tersebut, maka hukuman yang berat pun harus siap mereka terima.


Di kota New York tahun 1995, Mayor Rudolph Giuliani dari membuat sebuah pasukan yang dinamakan Anti-Graffiti Task Force, yaitu pasukan yang dibuat untuk memberantas para bomber yang berkeliaran di kota ini. Selain itu para penjual cat semprot hanya boleh menjual dagangannya pada orang yang sudah berumur 18 tahun ke atas dengan menunjukan identitas mereka tersebut. Para bomber yang tertangkap juga harus membayar denda sebesar US$ 350, yang tentunya sangat memberatkan para bomber. Akhirnya salah seorang bomber terkenal NYC yang bernama Zephyr melakukan serangkaian usaha untuk melegalkan kegiatan ini, yaitu dengan menulis surat ke pemerintah. Peter Vallone, Jr. yang pada saat itu menjabat sebagai anggota pemerintahan melegalkan permintaan tersebut pada tanggal 1 Januari 2006, namun dengan syarat para bomber yang melakukan kegiatan tersebut harus berumur 21 tahun ke atas.




/!\SEHARUSNYA PEMERINTAH INDONESIA HARUS TEGAS BEGITU/!\

sumber : 
http://graffiti-indonesia.blogspot.com/

Graffiti



Sekelompok pasukan dengan mengenakan sweater dan masker sambil menenteng cat semprot di tangan mulai berjalan menelusuri jalan-jalan di tengah kota besar Indonesia. Beberapa saat mereka sempat berdiam diri di bawah fly over, dengan pandangan penuh arti menatap tembok-tembok yang kosong dan kusam tersebut. Sedetik kemudian tangan-tangan mereka mulai menyemprot tembok tersebut dengan cat semprot. Tidak ada yang tahu apa yang mereka ciptakan saat itu, sampai keesokan paginya para pengguna jalan mulai terheran-heran dengan karya para bomber tersebut. Dan karya inilah yang kita kenal sebagai “graffiti”.


SCREET cReW Palembang

Pada waktu itu..tepatnya malam minggu,,kami orang bertiga cabut dari rumah...sekitar pukul 11malam..!!
Kami membawa bekal 12 pilox...di setiap dinding kosong yang kami lalui kami pasti mecoretnya...
hampir kira-kira 27 tembok yang kami coret pada waktu itu...

Akhirnya...pada jam 2 malam...saat kami ingin membombing tembok pagar rumah orang,..kami dilihat seseorang...kami waktu itu santai aja....tapi tiba-tiba..orang itu kembali lagi..dan meminta seluruh pilox yang kami bawa..kami tidak tahu di siapa...
dia berkata"kalian jangan berlari...kalian akan saya bawa ke pos polisi"
saat di pos polisi kami di interogasi abis-abisan...wah....CEMAS BANGET CHOY!!!!

dan akhirnya sekitar jam 3malam...kami baru di bebaskan..itupun dengan berbagai alasan yang kami buat...

Walaupun hasil karya tersebut tidak jadi...tapi kami sudah mendapatkan satu pengalaman yang sangat seru dan menegangkan...!!!


HEHEHE ^_*

Selasa, 29 November 2011

Graffiti studio

kali ini saya ingin berbagi satu software buat bomber yang pengen latihan di rumah and ga perlu beli cans dan ga perlu juga nyari lokasi,bahkan ukuran capsnya juga bisa kita setting semau kita, dan cansnya juga lebih dari 100 warna
software ini namanya "graffiti studio 2.0"
contoh tampilan :


donloadnya tinggal klik disini
thanks sudah berkunjung.. semoga bermanfaat..

Jumat, 25 November 2011

DME





kami bomber yang belum terlalu bisa..
kami masih newbie..
kami masih ingin belajar..
kami mohon bantuannya yaa..

Jumat, 21 Oktober 2011


Penggabungan antara Seni Graffiti dengan Photography
 

Seniman Brasil Alexandre Orion mempunyai teknik sendiri dalam seni grafiti dengan menggabungkannya dengan fotografi. pada dasarnya mereka menggunakan cat lateks hitam kemudian memotretnya dengan efek gelap. adapun moment yang digunakan mulai dari pengalaman, kenangan, kebahagiaan dan penderitaan. berikut gambar-gambar dramatis perpaduan seni Grafiti dan Fotografi.


































Senin, 17 Oktober 2011

Seni Grafiti Lampu - Light Graffiti


Seni Grafiti Lampu - Light Graffiti

Light Graffiti adalah suatu teknik fotografi yang eksposur dibuat biasanya pada malam hari atau di ruang gelap dengan menggerakkan sumber cahaya genggam atau dengan menggerakkan kamera. Dalam banyak kasus, sumber cahaya itu sendiri tidak harus muncul dalam gambar. Istilah lukisan cahaya juga mencakup gambar diterangi dari luar bingkai dengan sumber cahaya genggam. Fotografer dikenal pertama yang menggunakan teknik ini adalah Man Ray dalam seri-nya "Ruang Menulis".

Sebenarnya untuk membuat karya karya ini cukup mudah, yang kita butuhkan adalah Senter / lampu LED, Kamera Digital, dan Ruangan yang gelap., dan tak perlu editan atau manipulasi dari software komputer seperti photoshop.

Berikut adalah foto-foto, Video Tutorial keren dari light graffiti...

Foto-foto Light Graffiti>> 



--






Video Tutorial >> 

Selasa, 19 Juli 2011

Beberapa istilah dalam graffiti

Beberapa istilah dalam graffiti :


Bomb
Kegiatan atau proses yang sedang dilakukan ketika sedang membuat graffiti.

Piece
Setiap satu karya yang telah dibuat dalam satu kata atau singkatan.

Tag
Ciri khas atau bisa dikatakan tanda tangan yang disertakan pada satu piece atau tanpa disertai piece.

Drip
Cat yang meleleh karena terlalu tebal ketika disemprotkan.

Cans
Kaleng yang berisi cat yang digunakan untuk graffiti.

Caps
Ujung kepala Cans yang menghasilkan bentuk dan ukuran semprotan yang beragam.

Marker
Bisa dibilang spidol, namun spidol yang permanen dan kebasahan yang tinggi.

Sketch
Konsep graffiti yang ditulis di kertas.

Bomber 
   Seseorang yang membuat graffiti

Crew
Suatu kelompok graffiti yang terdiri dari beberapa bomber yang semuanya memiliki nickname masing-masing.


Nickname
nama samaran atau nama pendek dari masing - masing bomber.
Wheat Paste
Gambar pada kertas yang dilekatkan pada dinding dengan menggunakan tepung.

Blockbuster
Sebuah piece yang berukuran sangat besar, panjangnya bisa mencapai belasan meter.

Stencil
Sebuah graffiti yang dibuat dengan menggunakan cetakan.

Masker
Penutup atau pengaman pernafasan pada saat Bombing.

Rabu, 13 Juli 2011

mengenal spray paint


sekilas tentang Spray Paint


Kita tentunya sudah akrab dengan spray paint. Ini adalah “senjata” utama para pengrajin graffiti. Namun apa kita sudah benar-benar kenal dengan alat yang satu ini? Kalau sudah berarti bagus, kalau belum, ga ada salahnya untuk kenal lebih dekat lagi. Berikut adalah bagian-bagian dari spray paint.


Cap: ini adalah bagian yang kita tekan untuk dapat menyemprotkan cat. Cap banyak macamnya dan dapat diganti-ganti untuk mendapatkan ketebalan dan kepekanan garis yang diinginkan. Cap bukan tutup plastik besar yang mengunci bagian atas kaleng cat saat tidak dipakai. Kalau bagian itu namanya adalah ”Top”.


Ring: Kalau brand spray paint lokal seperti Pylox mungkin tidak memiliki bagian ini. Namun ring bisa ditemukan pada spray paint Montana dan Belton Molotow. Letaknya tepat di bagian bawah top saat kaleng dalam keadaan tertutup. Warnanya selalu sama dengan warna cat yang berada dalam kaleng. Fungsinya sebagai indikator warna cat untuk memudahkan kita mengetahui warna yang dihasilkan sebuah kaleng.


Valve: Adalah klep yang terbuka saat kita menekan cap, sehingga propellant / aerosol menekan cat ke luar kaleng.


Propellant: Atau kita kenal juga dengan aerosol adalah gas bertekanan tinggi yang membuat cat dapat menyemprot keras. Makin banyak kandungan aerosol adlam kaleng, makin keras semprotannya.


Base: Cairan utama yang akan dicampur dengan zat pewarna. Cairan ini yang akan membuat cat menempel pada permukaan dinding setelah disemprotkan. Base bisa berupa air, minyak, latex, alkohol, atu cairan apa saja. Kebanyakan spray paint mengandung base minyak atau latex. Spray paint yang menggunakan base air sangat bersahabat bagi lingkungan, namun sangat rentan meluber dan cenderung kurang menempel pada dinding.


Pigment: zat pewarna utama. Bentuknya bubuknamun mengental setelah tercampur dengan base.


Pea: Istilah yang digunakan untuk bola logam yang turut dimasukkan ke dalam kaleng. Kita bisa mendengarnya bergerak saat mengocok kaleng car. Fungsinya adalah untuk mengaduk base dan pigmen agar lebih tercampur. Pea bisa berjumlah satu, dua, atau empat tergantung merek spray paint-nya.


Sumber : LA Lights Indiefest 2008

graffiti


Graffiti
Graffiti adalah kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Alat yang digunakan biasanya cat semprot kaleng (PILOX).

Susah banget kalau mencari dari mana asalnya graffiti ini. Yang pasti sejak zaman perang kemerdekaan, kita sudah mengekspresikan keinginan untuk merdeka lewat graffiti.

Walaupun dengan skill dan peralatan yang masih sederhana, konsep tulisan dan dinding menjadi media paling aman untuk mengekspresikan pendapat secara diam-diam pada saat itu.

Istilah graffiti sendiri diambil dari bahasa latin, graphium yang artinya menulis. Awalnya istilah itu dipakai oleh para arkeolog untuk mendefinisikan tulisan-tulisan di bangunan kuno bangsa Mesir dan Romawi kuno.

Sejarah
Graffiti di Pompeii. Graffiti ini mengandung tulisan rakyat yang menggunakan bahasa Latin Rakyat dan bukan bahasa Latin Klasik.
Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, graffiti digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu.

Perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno juga memperlihatkan aktivitas melukis di dinding-dinding piramida. Lukisan ini mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (Firaun) setelah dimumikan.

Kegiatan graffiti sebagai sarana menunjukkan ketidak puasan baru dimulai pada zaman Romawi dengan bukti adanya lukisan sindiran terhadap pemerintahan di dinding-dinding bangunan. Lukisan ini ditemukan di reruntuhan kota Pompeii. Sementara di Roma sendiri dipakai sebagai alat propaganda untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar.

Graffiti di Zaman Modern
Graffiti pada Tembok Pemisah Israel di Israel-Palestina.
Adanya kelas-kelas sosial yang terpisah terlalu jauh menimbulkan kesulitan bagi masyarakat golongan tertentu untuk mengekspresikan kegiatan seninya. Akibatnya beberapa individu menggunakan sarana yang hampir tersedia di seluruh kota, yaitu dinding.
Pendidikan kesenian yang kurang menyebabkan objek yang sering muncul di graffiti berupa tulisan-tulisan atau sandi yang hanya dipahami golongan tertentu. Biasanya karya ini menunjukkan ketidak puasan terhadap keadaan sosial yang mereka alami.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun graffiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan graffiti.

Fungsi Graffiti
• Bahasa rahasia kelompok tertentu.
• Sarana ekspresi ketidakpuasan terhadap keadaan sosial.
• Sarana pemberontakan.
• Sarana ekspresi ketakutan terhadap kondisi politik dan sosial.

Pada perkembangannya, graffiti di sekitar tahun 70-an di Amerika dan Eropa akhirnya merambah ke wilayah urban sebagai jati diri kelompok yang menjamur di perkotaan. Karena citranya yang kurang bagus, graffiti telanjur menjadi momok bagi keamanan kota. Alasannya adalah karena dianggap memprovokasi perang antar kelompok atau gang. Selain dilakukan di tembok kosong, graffiti pun sering dibuat di dinding kereta api bawah tanah.

Di Amerika Serikat sendiri, setiap negara bagian sudah memiliki peraturan sendiri untuk meredam graffiti. San Diego, California, New York telah memiliki undang-undang yang menetapkan bahwa graffiti adalah kegiatan ilegal. Untuk mengidentifikasi pola pembuatannya, graffiti pun dibagi menjadi dua jenis.

Gang Graffiti
yakni Graffiti yang berfungsi sebagai identifikasi daerah kekuasaan lewat tulisan nama gang, gang gabungan, para anggota gang, atau tulisan tentang apa yang terjadi di dalam gang itu.

Tagging Graffiti
yakni jenis graffiti yang sering dipakai untuk ketenaran seseorang atau kelompok. Semakin banyak graffiti jenis ini bertebaran, maka makin terkenal-lah nama pembuatnya. Karena itu grafiti jenis ini memerlukan tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.

share it